Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai
Kemerdekaan
Bangsa Indonesia merasakan penderitaan dan
tertindas dalam segala bidang kehidupan kurang lebih 350 tahun dibawah
penindasan Belanda, dan 3,5 bulan dibawah penindasan Jepang. Kemerdekaan bangsa
Indonesia diperoleh melalui perjuangan yang sangat panjang dan berat baik
melalui perjuangan fisik yaitu melalui peperangan maupun non fisik yaitu
melalui diplomasi dan perundingan. Hal ini didasari 4 faktor sebagai landasan
moral dan mental bangsa Indonesia, yaitu:
- Perasaan senasib dan sepenanggungan akibat
belenggu penjajah selama berabad-abad yang mengakibatkan penderitaan lahir
dan batin
- Timbulnya kesadaran bangsa Indonesia bahwa
kemerdekaan adalah hak asasi yang harus dimiliki setiap bangsa
- Adanya nilai-nilai luhur dan agama yang
menjiwai dan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, seperti persamaan
harkat, derajat, dan martabat, serta hak dan kewajiban sesama umat manusia
sebagai ciptaan Tuhan YME.
- Keinginan luhur bangsa Indonesiasupaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas dalam rangka mencapai cita-cita bangsa
dan tujuan negara
Atas
dasar landasan moral dan mental bangsa Indonesia tersebut timbullah rasa
nasionalisme, dan lahirlah gerakan perjuangan baik secara fisik maupun non
fisik. Penderitaan bangsa Indonesia yang dirasakan sangat parah adalah pada
masa penindasan Jepang, maka pembahasan dalam modul ini diutamakan tentang
perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.
Jepang
mulai mendarat di wilayah Indonesia yaitu di Tarakan Kaltim tanggal 11 Januari
1942, 24 Januari 1942 Balikpapan dikuasai, 16 pebruari 1942 palembang, dan 1
maret 1942 berhasil mendarat di Banten dan berhasil menguasai Jakarta pada
tanggal 5 Maret 1942. Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal
8 Maret 1942 di Kalijati, dan inilah awal penjajahan Jepang di Indonesia.
Keberhasilan
Jepang menindas bangsa Indonesia melalui propaganda yang dilakukan oleh dinas propaganda
Jepang yang bernama Sedenbu melalui siaran radio Jepang bernama Nippon Hoso
Kyohu antara lain :
- Jepang akan mendukung gerakan kemerdekaan
Indonesia
- Membentuk seksi Indonesia yang khusus
menyajikan siaran bagi bangsa Indonesia yang didahului dengan lagu
Indonesia Raya
- Sebagai saudara tua yang akan memperbaiki
nasib bangsa Indonesia dan membebaskan dari penjajahan Belanda
- Memperbolehkan penduduk mengibarkan sang saka
merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
- Rakyat Indonesia harus membantu saudara tua
untuk memenangkan perang suci dan membangun kemakmuran bersama di Asia
Timur Raya dengan nama Dai Toa.
- Gerakan 3 A (Nippon pelindung Asia, Nippon
cahaya Asia, dan Nippon pemimpin Asia) yang diperkenalkan melalui media
pada bulan Mei 1942 tetapi tidak mendapat respon dari bangsa Indonesia
- Membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat) yang
dipimpin tokoh-tokoh berpengaruh yang dikenal 4 serangkai yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara, dan K.H. Mas Mansur yang
didirikan pada bulan Maret 1942, dan dibubarkan oleh Jepang diganti dengan
Perhimpunan kebaktian Rakyat (Djawa Hookokai) yng dipimpin oleh Ir.
Soekarno.
- Membentuk Fuzinkai, Seinendan (untuk pemuda
berumur 14 – 25 tahun) dan Keibodan ( yang berumur diatas 25 tahun)
Namun
setelah Dai Nippon masuk, pada tanggal 20 Maret 1942 Jepang telah mengeluarkan
peraturan yang melarang semua perkumpulan, tetapi pada tanggal 15 Juli 1942
Jepang memperbolehkan lagi berdirinya perkumpulan yang bersifat sosial, tetapi
perkumpulan yang bersifat politik tetap dilarang. Dan untuk memikat hati
golongan Islam Jepang menghidupkan kembali Majelis Islam Indonesia pada tanggal
13 Juli 1942, dan pada tanggal 24 Oktober 1942 berganti nama dengan Masyumi,
Peta pada tgl 13 Oktober 19343, Suishintai (barisan pelopor) tgl 1 Nopember
1944, dsb.
untuk lebih lengkap download disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar